Looking from the 'Kepo' eyes

Looking from the 'Kepo' eyes
the model is not me, i'm just the photographer of the photographer :)
Tampilkan postingan dengan label wanita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label wanita. Tampilkan semua postingan

Minggu, 12 Februari 2012

Kekhawatiran Emak-emak








Semenjak ada Kay, aku mengikuti mailing list asiforbaby dan mailing list sehat. Isinya adalah mengenai sharing tentang ASI, pertumbuhan & perkembangan anak-anak, kesehatan/penyakit, atau curcol ibu-ibu...



Semenjak ada si mungil ini, jika ada perubahan sedikiitttt aja sama si mungil, aku aktif browsing mengenai perubahan-perubahan itu. Dari perubahan yang bikin worry tingkat tinggi seperti GTM (Gerakan Tutup Mulut), sampai perubahan yang bikin H2C dikit-dikit seperti rambut yang numbuhnya malu-malu atau suka garuk-garuk kepala dan narik kuping kalau ngantuk.



Semenjak ada makhluk imut ini, aku selalu ngobrol n sharing sama sesama teman emak-emak, untuk nanya hal-hal apapun yang membuatku kepikiran. Misalnya menu makanan, kebiasaan menidurkan anak, kebiasaan kasih makan anak, dll dll dll dll...



Semenjak ada my 9months baby ini, i can't stop worrying. And sometimes i think i'm going crazy.



Tapi ternyata, semua emak-emak di dunia memang sudah gila.



Traffic mailing list aku dalam satu hari bisa mencapai ratusan email. Isinya, ibu-ibu yang bertanya tentang perilaku/gejala pada anaknya, dan seringkali diiringi kata-kata 'aku panik nihhh....', 'normal ga yah?', 'ada yang pernah ngalamin gini ga yah?', 'aku khawatir nih...', 'Duh sampe streeesss nih!". Dan seringkali pertanyaan/kasus yang sama mondar mandir ditanya berkali-kali.




Forum-forum tentang kesehatan anak di laman tertentu banyak sekali mendapatkan respon dari emak-emak, 'anakku begini....normal ga yah....anakku begitu, normal ga yah....'. Thread terakhir yang pernah kubaca di salah satu laman adalah mengenai Berat dan Tinggi Badan rata-rata setiap anak. Respon untuk thread itu adalah sebanyak 40 respon, isinya seputar 'TB anakku xx dengan berat x, normal ga yah?', 'Anakku kegendutan ga yah?', 'Anakku kok kurus yah?'



And also the 'sometimes doesn't make any sense' worriness of emak-emak girlfriends, such as :




"Anak gue suka cegukan...kenapa yah?"


"Gue masuk angin nih, masih boleh nyusuin ga yah?"


"Tangan anak gue suka dingin, kenapa ya?"


"Kok gigi anak gue belom numbuh ya...?"
"Rambutnya tipis nih, apa harus gue cukur lagi yah?"


"ASI gue kayaknya ga cukup deh..."


"Masuk angin ga yah gue bawa jalan-jalan?"


"Gue takut dia keseleo gara-gara tadi ngamuk nangis gitu..."


"Aduhhhh anak gue sumeng nih, 37.5, kenapa ya..."



Welcome to the crazy world of motherhood.


If we're not crazy then we're not normal.


Jumat, 14 Januari 2011

The The Myth (baca : Dedemit :D)



Banyaaaakkkkk banget mitos/pamali sepanjang saya hamil ini...(and there will be more).

Kadang bingung mesti percaya/gak....kalau sudah tahu tp ga dijalanin, jadi tidak enak perasaan. Jadi kadang-kadang mendingan gak tahu aja deh, arup-arup ogeb (baca : pura-pura bego hehehe)...

Tapi, banyak yang terlanjur sudah dikasih tahu...hehehe...

1. Katanya sih, kalau selama hamil demen makan sayur, anaknya perempuan.... Kalau demen makan daging, anaknya laki-laki...

2. Katanya juga, kalau maboknya parah, anaknya perempuan....kalau kebo, anaknya laki-laki...

3. "Jangan gelap-gelapan di kamar....pamali!"

4. "Awas jangan duduk di depan pintu....pamali"

5. "Nanti suaminya jangan ngantungin serenceng kunci di kantong ya... soalnya kalau anaknya cowok, p*lirnya bisa kondor..."

6. "Kalau cuci tangan, habis itu di lap yang bener bener keriiingg yah, jangan meper ke baju..."

7. "Nanti kalau diatas 5 bulan, jangan duduk di lantai yah, ari-arinya bisa nempel..."

8. "Eh jangan minum dingin-dingin! Nanti anaknya gede di dalem loh!"

9. "Jangan makan cabe woy! Nanti anak lo botak loh!" (pas deh cabe lagi mahalll hehehehe)

10. "Katanya sih jangan minum air kelapa ijo sebelum usia hamil 7 bulan...."

11. "Itu di beha jangan lupa dipenitiin bangle (sejenis rempah-rempah seperti jahe -red), supaya enggak 'ditempelin' (makhluk -red)"

12. (Sambil memberikan pisau lipat kecil)"Ini dibawa-bawa kemana-mana ya, kalau bisa dipenitiin di beha, untuk menangkal bala..." (bok! kalau digabung sama nomor 11, beha ku jadi banyak embel2nya yaaaa....nanti si hubby, eh aku, repot kalau nyopotinnya :p)"

13. (Ceritanya saya sedang keluar pagar membukakan pintu hubby sekitar jam 20.00)..."Ehhh masuk...masuk, pamali keluar malem-malem!"

14. "Nanti kalau udah diatas 7 bulan, banyak makan kangkung yah, supaya anaknya 'muter' jadi bisa lahirin normal..."

15. Kalau pas hamil jadi cantik dan bersih...katanya anaknya perempuan...

16. Tapiiii ada lagi yang bilang kalau pas hamil jadi juelek n jerawatan, tandanya anak perempuan, soalnya cantiknya diambil sama si anak perempuan... (mana yang benerrrr dooonnggg...)

17. "Jangan banyak-banyak makan bakso, nanti anak lo palanya botak kayak bakso loh..."

18. N the last one (that i remember) dan saya coba lakukan adalah :
(sambil bikin onde pas hari Ibu), "Coba deh ondenya ditusuk pake tusuk sate, trus dibakar pelan-pelan...kalau ondenya meletak, berarti anaknya perempuan, kalau ondenya jadi mancung tapi gak meletak, tandanya anaknya laki-laki..."

dan inilaaahhhhh hasil USG Onde Bakar.....

perempuaaannnnnnnnnn......

Hihihihi, lucu-lucu yah mitosnya...
Yah sepanjang bisa dilakukan, saya lakukan saja....semoga si dede sehat yah :)

Thanks my friends and families for these myths, i know u care a lot :)

Selasa, 11 Januari 2011

Ini yang namanya hukum Karma -__-



I used to mengernyitkan dahi setiap melihat orang hamil. Diiringi dengan pertanyaan-pertanyaan dalam hati yang meremehkan.

"Kenapa sih lemes banget jalannya...semangat dikit napa"
"Nie orang makan melulu...."
"Males banget sih! Tidur terus!"
(Biasanya kalau ada rekan kerja satu tim yg hamil) "Alamat repot deh, kasian juga andelin orang hamil terlalu banyak kan."

Tuhan Maha Adil!

Ketika saya hamil, saya menjadi sangat bersimpati, menghormati, menjunjung tinggi, memuja-muja semua Ibu hamil! Bless u Mom!
Saya menulis ini bukan untuk menakut-nakuti para calon Ibu, tapi untuk menghormati semua kaum Ibu. Dan lagipula menurut literatur yang saya baca, setiap Ibu hamil mengalami keadaan yang berbeda-beda. Mulai dari yang sama sekali tidak merasakan apa-apa, sampai yang paling parah harus diopname karena tidak kuat bangun dan dehidrasi.

Saya bener-bener tidak pernah menyangka akan mengalami sindrom-sindrom fisik dan emosional yang ajubile tidak jelasnya!

Sindrom-sindrom ini dimulai kurang lebih ketika saya mulai melewati minggu ke-8 kehamilan saya. Hari pertama yang betul-betul saya ingat adalah ketika pagi-pagi di apartemen dengan ketidakniatan untuk kemana-mana, sambil melihat hubby yang udah siap-siap mau ngantor.

Semua rasa fisik dan emosional berkecamuk.

mammamiaaa, never thought it would b like this!

"Aduuuhhhh ditinggal sendirian di apartemen, mana rasanya mual bgt nie perut, badan sakit semua.... udah gitu apartemen lagi direnovasi 1 gedung, banyak tukang-tukang cat berseliweran di depan jendela pake gondola. Bete bete bete betee...."

'Bendungan' mata jebol, sampe si hubby mau berangkat kerja bingung.

hihihihihahhahahahhaha....

Itulah awal mula semua disaster yang saya alami selama hampir kurang lebih 2 bulan kehamilan.

Walhasil, rumah Mami jadi tempat mengungsi untuk menjamin kesehatan, penampungan dan makanan hehehe....

Secara lebih spesifik, sindrom-sindrom ini yang aku alami dan apa yang bisa mengatasinya.

1. of course MUAL! Mual yang betul-betul semau-maunya, tapi mual ini terjadi most of the time sepanjang hari! Sampai saya sempet kepikiran kepingin minta obat tidur sama dokter supaya bisa tidur terus dan lupa dengan mualnya. Cara mengatasinya : Pasrah. Really! si Mual ini bener2 ga tau waktu dan tempat. Sempat saya dikasih obat anti mual sama dokter namanya Perimperan, tapi menjelang minum 1 minggu, obat itu sudah ga ngaruh sama sekali. Yang agak sedikit membantu adalah dipijat satu badan, atau saya biasanya pakai balsam di bagian ulu hati dan bawah payudara.

2. Muntah, karena perut mual, ketika betul-betul rasanya tidak enak banget akhirnya keluarlah tuh isi perut. Muntahnya juga sangat-sangat berperasaan, sampai seringkali keluar asam lambungnya saja, tanda perutnya sudah kosong. Saking mengejannya karena muntah, mata sampe beleleran air mata dan pipis di celana hehehe...
kira-kira begini deh muntahnya...di jamban, plus sambil jongkok...

Cara mengatasi : ga ada juga sih, kalau mau muntah ya muntah aja. Setelah itu biasanya mendingan, tapi habis itu mual lagi. So, lagi2, pasrah hehehe...

3. Sakit kepala. Kepala berat mungkin sudah biasa, tapi ini rasanya bola mata saya mau coplok plok plok tuing (mental!). Karena rasa kepala yang seperti ini, saya bener-bener ga bisa bangun dari tempat tidur. Di tempat tidur pun meringis-ringis menahan sakit. Cara mengatasi : Kompres mata dengan kompresan es/dingin, ini lumayan membantu. Atau bisa juga minta dipijitin 1 kepala dan pakai balsem di pundak, leher, pelipis, jidat sampai tulang hidung.

4. Ga bisa nonton tivi/baca buku. Ini efek dari nomor 3. Jadi ya kalau dibilang bedrest ya benar2 bedrest. Karena saya juga hanya bisa tiduran saja memasrahkan diri hehehe...

5. Mulut Pahit. Ini efek karena gas dan asam lambung yang naik. Karena mulut pahit, rasanya jadi malas makan, bete deh! Kalau saya biasanya jadi lebih prefer minuman manis, mumpung masih trimester 1 jadi belum dibatasi untuk gula-gula jadi aman. Lagipula untuk bumil yang muntah seringkali berat badan turun, minum dan makan manis juga masih dianjurkan supaya tidak lemas.

6. Muntah kalau naik mobil, terutama taksi. Bau mobil bener-bener memuakkan rasanya. Setiap kali naik mobil rasanya sungguh menyiksa. Cara untuk mengatasinya cuma membawa plastik, karena dijamin tiap naik mobil saya jekpot...hoek...

7. Badan sakit semua. Mungkin ini juga efek karena kurang makan/cairan dan kebanyakan muntah jadi badan mengejang. Hampir setiap hari saya harus dipijit. Memang pijit itu juga mungkin bisa mengurangi stress karena semua rasa sakit itu kali yah. Lagipula, saya sudah tanya dokter, dipijat bagi bumil itu tidak apa-apa selama perut tidak dipijat kok (Thank God!)
cuma dipijit yang bikin rasanya enakan...

8. Dinginnnnn! Badan rasanya dingin, jadi saya harus pakai celana panjang dan baju lengan panjang terutama ketika tidur. Terlebih di bagian perut, saya bisa merasakan suhu perut beda sendiri jika dipegang dengan punggung tangan. Minum yang hangat-hangat seperti jahe bisa membantu sedikit. Tapi kalau saya dulu selain pakai piyama, saya juga pakai kaus kaki dan kemben yang dibebat ke perut haahahaha...

9. Mood Swing. Mungkin ini yang membuat semuanya semakin runyam yah. Saya membayangkan teman saya yang harus sendirian di rumah/apartemen ketika ngidam. Sedangkan saya masih bisa ngungsi ke rumah mami dan makanan tersedia tanpa harus bersusah payah masak. Kesendirian, kejemuan, dan terutama ketidakpastian kapan semua ketidakenakan ini berakhir itu yang bikin makin bete. Kadang kalau sedang sangat tidak enak kepingin minta tolong gimana gitu tapi semua orang hanya bisa berkata, "Sabar deh, namanya juga ngidam, mudah-mudahan ga lama-lama..." Karena konon ada yang mengalami ini sampai 9 bulan! (termasuk Mami saya). Ditambah lagi saya juga hampir tidak bisa ngapa-ngapain, boro-boro pergi, bangun dari tempat tidur saja gak enak banget rasanya. Saya sampai diledekin 'penunggu wc, karena nongkrong terus d wc untuk muntah. Untunglah saya sudah tidak kerja (Thank God lagi!). Saya membayangkan kalau harus ke kantor dengan kondisi seperti ini bagaimana rasanya? Bravo 2 kali untuk bumil yang masih kerja!

Mood swing ini juga seringkali membuat aku menangis tidak jelas karena perasaan campur aduk. Hubby, tidak usah ditanya, jadi pusing juga ladenin aku hahahaha....

10. Jerawatannnnnnnn!! Yessss it's all over my face....and my back! Baru pernah aku merasakan jerawatan di punggung. Sebenarnya jerawatnya ga semuanya yang merah-merah da mentol-mentol, tapi komedo yang kasar dan kecil-kecil. Sebenarnya kalau saja bisa rutin facial minimal 2 minggu sekali, akan membaik. Tapi karena kondisi badan yang ga enak, pasrah saja di rumah deh...


11. Mual kalau cium bau telor. Kenapa telor? saya juga tidak tahu. Most of the bumil melaporkan mereka mual jika mencium bau nasi panas dan mie instan, tapi saya enggak tuh, malah telor yang kadang bikin saya muntah dan oek. Jadi kalau ada yang lagi goreng telor di rumah, jauh-jauh deh.

12. Perut gruduk-gruduk. Ini gak sering terjadi, tapi kalau saya perhatikan, terjadi jika saya sering sekali muntah dan asupan makanan kurang. Mungkin jadi keisi angin kali ya? Biasanya saya minta si mbak kerikin dikit di bagian punggung supaya anginnya keluar. Oiya, bicara soal kerik ini, gara-gara ngidam ini lah saya sampai dikerik satu badan depan belakang bak macan loreng! hahaha.... Padahal saya termasuk orang yang jarang merah kalau dikerik loh!.

13. Lemes. Ini sudah pasti, apalagi karena campuran semua sindrom-sindrom diatas. Lemeeesssshhhhh bgt rasanya. Sepertinya bangun hanya kuat 15 menit, abis itu tidur lagi. Ya sudah gakpapalah, namanya juga ngidam hehe.

14. Kekhawatiran berlebihan. Nah ini rada-rada parno memang. Terutama sih kekhawatiran tentang si janin apakah baik-baik saja karena kondisi mamanya yang buruk secara fisik dan emosional, kekhawatiran apakah siap ga jadi Ibu, kekhawatiran akan ketergantungan seperti ini terus sampai 9 bulan, kekhawatiran hubby juga stress karena istrinya seperti ini. Oh iya, bicara soal kekhawatiran, saya pernah membaca, bumil di awal-awal biasanya sering bermimpi erotis, ini refleksi kekhawatiran akan dirinya tidak menarik lagi secara seksual. And yes, i experienced the dreams! huahahahaha, senang-senang aja sihh.... *ngences*

15. Tidak bisa tidur. Ini juga yang membuat kondisi tubuh tambah tidak enak. Setiap mau tidur, saya harus siap cemilan kering dan minum di meja samping tempat tidur. Kenapa? Karena setiap 2 jam saya pasti bangun dalam keadaan mual dan perut begah sehingga tidak bisa tidur lagi. Mengisi perut sedikit-sedikit adalah satu-satunya cara supaya saya bisa kembali tidur. Saya juga selalu meminta hubby menaruh telapak tangannya di punggung bawah atau perut saya ketika tidur. Karena rasa hangatnya membuat perasaan dan fisik lebih nyaman.

16. Flu berat. Kondisi flu betul-betul memperparah kondisi ngidam. Saya juga bingung dapat virus darimana, padahal di rumah terus, tidur dan anggota keluarga tidak ada yang flu. Tiba-tiba saja hidung saya mampat dan batuk terus menerus. Memang kondisi bumil itu sangat lemah, jadi minum vitamin dan makanan bergizi sangat dianjurkan. Jika sudah terlanjur sakit, tidak lagi lain, harus segera ke dokter! Karena dengan kondisi tubuh lemah dan obat-obat umum susah sekali sembuh. Jika sakit berkelanjutan, kondisi tubuh akan semakin parah karena semakin susah makan, lemas, dan seringkali batuk-batuk juga memicu muntah.

Semua sindrom-sindrom ini saya alami terus sampai kira-kira minggu ke-14. Itu pun tidak langsung hilang, namun sindrom itu slowdown. Diawali dengan mual yang tidak setiap saat muncul, badan terasa sudah mulai lebih kuat untuk berdiri, namun muntah terkadang tetap ada. Muntah terutama muncul setelah saya beraktivitas terlalu lelah. Tanda-tandanya biasanya, kepala saya sakit tidak hilang-hilang dan badan lemas. Kalau sudah seperti itu, badan harus tidur. Tidak lama kemudian biasanya si muntah datang lagi. Tapi kalau sudah istirahat terus biasanya membaik kok.

Sekarang kehamilan saya sudah memasuki usia minggu ke-18. Sepertinya sudah hampir 3 minggu saya tidak muntah lagi. Badan juga sudah mulai lebih kuat dan sudah bisa berjalan-jalan lebih jauh. Mood sudah membaik, nafsu (makan) sudah mulai menggilaaaa... hehehe... Karena mood sudah membaik, saya juga jadi sering berkomunikasi dengan si janin, which is good yang memang disarankan ketika kehamilan sudah memasuki trimester 2.

Melewati salah satu 1-2 bulan paling challenging dan tidak enak dalam hidup saya, membuat saya berpikir. Betapa besar pengorbanan seorang Ibu untuk mendapatkan seorang anak. Padahal saya baru saja melewati 1-2 bulan masa ngidam yang sangat tidak enak, memang tidak semua orang mengalami sindrom yang serupa, bisa jauh lebih baik atau jauh lebih buruk. Saya pribadi masih agak trauma untuk mengalami hal-hal tidak enak itu, sedangkan sekarang masih ada sekitar 4.5 bulan (yang mudah-mudahan berjalan dengan lancar) dan fase persalinan serta merawat bayi yang penuh dengan tanggung jawab. Namun semua Ibu selalu berkata semuanya sepadan ketika kita melihat si kecil :)

Lewat sindrom-sindrom itu, saya berkesimpulan bahwa, yang sebenarnya diajarkan Tuhan kepada calon Ibu adalah untuk selalu sabar dan tidak memikirkan diri sendiri. Sabar dalam arti ikhlas terhadap semua rasa tidak enak yang betul-betul tidak ada yang menjamin kapan akan berakhir. Saya juga belajar untuk tidak memikirkan diri sendiri karena di tengah ketidakenakkan yang dialami, saya harus bertahan kuat dan tetap makan-minum yang sehat, demi si kecil. Padahal jika mengikuti keinginan diri sendiri, rasanya sudah malas sekali makan dan putus asa. Ditambah lagi selain si kecil kita juga tetap harus memikirkan suami yang tetap harus kita layani. Dua hal yang diajarkan inilah yang saya yakin akan terus dibawa supaya saya tetap bertanggung jawab sebagai seorang Ibu nantinya. Ketika anak menangis di malam hari, kita harus sabar, walaupun ngantuk sangat, saya tidak boleh egois dengan tidur terus. Ketika teman-teman mengajak shopping, saya tidak boleh egois pergi begitu saja karena ada si kecil. Ketika si kecil sakit pun, pasti saya harus bersikap sabar dan mengutamakan segala sesuatunya untuk kesehatan si kecil.

Lewat entri ini, saya mengucapkan salut kepada,

Semua Ibu yang pernah mengandung dan melahirkan anak lebih dari 3.
Semua Ibu yang pernah mengandung dan melahirkan serta mengalami kesulitan (contoh : bleeding)
Semua Ibu yang pernah mengandung dan melahirkan disaat kondisi keluarga sedang sulit (contoh : kesulitan ekonomi, masalah keluarga)
Semua Ibu yang pernah mengandung dan melahirkan karena korban pemerkosaan (semua perasaan fisik dan emosional pasti menjadi 2 kali lipat buruknya)
Semua Ibu yang pernah mengandung dan melahirkan namun bisa mengatasinya secara mandiri (karena keluarganya di luar kota/negeri)
Mami yang telah membesarkan saya, dan,
Semua calon Ibu di dunia.

Selamat, andalah sang juara :)




Selasa, 14 Desember 2010

Welcome Pregnant Woman!




Sudah lama rasanya aku ga menulis disini.

But after a while I come with a good newwwwssss…. I’m pregnantttt….!

Aku sendiri tidak percaya rasanya akhirnya sampai juga ke journey ini!

So let me tell you the story how was it started (bukan cara bikinnya ui, tapi waktu ketahuannya :p).


Di awal bulan Oktober 2010, aku dan hubby jalan-jalan ke Bali & Lombok. Sebenernya sih tujuan awalnya karena mau dateng ke kawinan teman, si Edo dan Rini di Bali. Tapi setelah mundur maju mundur maju mundur maju….(mmmmm…) karena ragu-ragu mau jalan-jalan ga, akhirnya kita memutuskan …. yukkk brengkiiii choy daripada menyesal di kemudian hari, mumpung sekalian ada kawinan temen.

Okeh, saatnya packing….! Sebelum berangkat aku sudah siap-siap bawa pembalut yang banyak sambil diiringi pernyataan (dan umpatan) dalam hati, “T*ket gue ude mulai bengkak nie rasanya, pertanda mau dapet. Bisa-bisa sampe sana dapet, kentang dah gua.”… sambil juga memberi preliminary info ke hubby supaya dia ga bersungut-sungut disana.


Muka grumpy karena mau dapet pas liburan

Yuhuuu Baliii here I come….yepppp akhirnya sampailah kite ke pulau Dewata, bermain-main, bersenang-senang, berenang-renanggg…. Mumpung si bulan belum dateng, puas-puasin deh jebur-jebur di kolam renang. Sampai 2 malam di Bali, si bulan belum datang juga….gak apa-apa deh pikirku mumpung lagi liburan biar santaaiii gitu…. Jadinya aku puas-puasin deh jebar jebur dan makan yang banyaakkk hehehhe…

Setelah 2 malam di Bali berangkatlah kite ke Lombok. Selama 2 hari 1 malam di Lombok, si bulan tetep bersahabat, ga datang-datang juga…yipikaiyeyy…

Liburan telah berakhir, pulanglah kita ke Jakarta.

Hari 1 setelah libur..

Badan rasanya mualesssssssssssssss ajubile. Sebenernya mau pergi, tapi pikiran rasanya di tempat tidur aja….


aku menjadi manusia pemalas hahaha...

“Kamu ke kantor berangkat duluan deh. Aku pergi nanti aja ah, mau tiduran dulu, badan rasanya ga enak nih.”, kataku pada hubby pagi-pagi.

Hari 2 setelah libur…

Entah kenapa rasanya kepala berat karena ngerasa bad hair day abisss! Lagi di tempat klien tiba-tiba timbul pikiran impulsif “Gue kabur bentar ah gunting rambut…”. Trus langsung angkat telpon dan menelepon salon langganan mencari kapster langganan. Ternyata doi hari ini cuti….Arrghhhh! Ya sudah ga jadi deh.


Bad hair day abuesssss....

Kira-kira selama satu jam, ini keluhan kepada temenku si DF,

“Aduhhh rambut gue ga enak bgt, pengen potong rambut…”

“Kesel deh, si X dodol banget sihhh! Masak gitu aja ga bisa…”

“…Emosi gue, bolot banget ni orang!”

“Apa gue potong rambut aja sekarang ya? Uda ga tahan banget…”

Jrengggg, akhirnya berangkatlah aye ke salon, potong dan cat rambut. Huahahahaha….

Hari ke 3 setelah libur...

Bangun pagi, agak mual dikit.

Hubby sakit, perutnya mual-mual dan lemes. Jadi doi tidur seharian di rumah dan aku harus temenin doi.

Hari ke 4-6 setelah liburan

Hubby masih sakit, mual, lemes, pusing, bolak balik dokter. Aku sakit kepala ga hilang-hilang. Walaupun minum obat Stugeron andalanku tetep saja gak hilang.

Percakapan yang sering terjadi antara aku dan hubby,

“Aku kok belom ‘dapet’ juga ya?”

“Testpack aja gih…”, kata doi sambil ketiwi-tiwi

“Nanti deh minggu depan kalau belum dapet juga aku beli testpack.”

Hari ke-7 setelah liburan

Hubby sudah mulai sehat, sudah masuk kantor kembali. Aku pergi ke minimarket membeli testpack. Rencana besok pagi mau test urine. Sambil wondering juga sih, apa benar aku hamil yak? Secara udah telat 2 minggu dan uring-uringan begini, apa benar hamil ya? Trus kalau hamil gimana setelah ini? Trus ini adonan jadinya yang pas kapan yaaa?”



bagaimana iniiii....ini bagaimanaa...

Hari ke-8 setelah liburan

Setelah malam tidur agak gelisah karena h2c nunggu urin pagi untuk dites,begitu kepengen pipis di pagi hari, aku langsung loncat dari tempat tidur. Hubby juga langsung terbangun dan meledek-ledek… “Hayooo hamil loh hamilll….”

Aku lalu langsung membuka bungkus testpack steril itu dan menampung urin sesuai instruksi. Aku teteskan ke dalam tempat yang tersedia. Menurut instruksi, tunggu 3 menit sampai muncul garis merah. 1 garis tandanya negatif, 2 garis tandanya positif. Hubby juga langsung menghampiri untuk melihat si garis itu.

Tes…

2 tetes urin aku teteskan ke dalam lubang yang disediakan. Segera saja cairan itu merembes keatas….perlahan-lahan membentuk satu garis merah….menjalar…menjalar keatas….mulai muncul samar-samar pink….tuing tuing tuingggg…… satu lagi garis merah…..


2 garisss....2 garisssssssss!

“OH MY GOD!”

Syokeeee deh aku, wadawwww ternyata positip…. Si hubby ketawa-tawa melihat mukaku yang rada-rada cengengesan belingsatan. Oh men, I’m pregnant! Langsung semua pikiran berkelebat, aku akan jadi Ibu, aku hamil, akan jadi gendut, jerawatan, ini adonan jadi pas kapan ya? (tetep! Seriuss sampe sekarang aku masih wondering, ini adonan tokcer banget karena diluar program aku bisa hamil hehe…).

Begitulah awalnya pagi-pagi yang agak menghebohkan. Setelah testpack itu aku pergi ke dokter kandungan, dan ternyata betul aku sudah hamil 5 minggu (sambil agak panik membayangkan makanan, minuman, obat, cat rambut yang sudah aku pakai selama aku hamil tapi gak tahu!)

So this is the new beginning of my new journey. Ketika menulis ini usia kandunganku sudah 14 minggu. Dan mulai dari 5-14 minggu ini begitu banyak hal-hal yang aku lewati yang membuat aku sadar jadi Ibu perlu tanggung jawab sangat besar J


Oh my baby, yang kuat ya walaupun emaknya belingsatan gini.

Rabu, 23 Juni 2010

What's with this Branded thing?

Minggu lalu, aku pergi ke sebuah bazaar di sebuah pusat keramaian di tengah Ibukota. Judulnya mentereng ‘Sale Up to 80% *** Product (tanda bintang mewakili nama perusahaan holding untuk retail bisnis’). Wow, bagaimana wanita-wanita tidak menggila, termasuk aku J


SALE, kata ajaib yang bisa menghipnotis!


Padahal pusat keramaian itu juga tidak bisa terbilang maha besar dan terkenal, masih tidak terlalu banyak orang yang awam dengan pusat keramaian tersebut.

Jadi di salah satu siang, akhirnya aku memutuskan pergi kesana dengan temanku. Kami tiba disana pukul 12 kurang 10. Tempatnya sih agak mojok dan terpencil, tadinya sempat bingung karena tidak ada petunjuk di sebelah mana, tapi kami mengikuti petunjuk cewek-cewek yang berlalu lalang membawa plastik, akhirnya tibalah kami di sebuah pojok yang agak maksa ditempelin spanduk, tempat ala kadarnya untuk sebuah bazaar.

Okeh, lumayan sepi nie, mataku langsung tertuju ke sebuah meja yang diberikan tulisan ‘Sale all item Rp. 159.900’…. ehem….ada sepatu boot disana, wowww sepatu boot merk Z*** hanya 150.000, aku jadi agak kalap kecil… (malu). Setelah mengubrak-abrik boot itu, aku menuju ke rak pakaian bermacam-macam…okhhhhhh aku agak kalap kembali, memilih-milih baju/gaun/jaket…. (malu kuadrat).

Ketika aku sedang memilih-milih baju, aku agak bingung dengan suara teriakan-teriakan yang agak sedikit heboh, teriakan ahhh ohhh…ehhhmmm…. Eh bukan, maksudnya teriakan ‘Itu Mas mau donk yang item…’, ‘Iya ambilin donk itu….!’, ‘Ayo donk Mas keluarin…’ (kok yang terakhir kedengarannya aneh ya?), terdengar di bagian belakang yang tidak terlihat dari bagian depan. Langsung aku menuju kesana untuk melihat ada keributan apa sih…

Ternyata segerombolan wanita sedang berkumpul di depan sebuah rak, tempat di mana si Mas-Mas itu sedang membongkar stok baju obral dari kardus dan menggantungnya di rak tersebut. Jadi cewek-cewek itu berebutan untuk mengambil obralan terbaru yang baru dikeluarkan Masnya (pastinya obralan di counter depan sudah dilahap semua). Wowww…lucu juga aku melihatnya, tidak jauh beda dengan antrian dan kerusuhan sembako murah yang harganya paling mahal Rp. 5000 atau bahkan yang gratis! Kali ini cewek-cewek itu berjubel-jubel dan berteriak-teriak untuk mendapatkan fashionable item bermerk terkenal dengan inisial Z, MD dan PB dengan harga antara 99.900 s.d 299.900!

What a great reflection of the Branded Fashionable needs is categorize as a primary need if we analogize it with the Sembako thing. What’s with this Branded thing actually?


Antrian salah satu branded sale...

Antrian Sembako Gratis...

Lucunya, di pusat perbelanjaan umum yang menjual item obral seharga 50.000, 15.000, setau aku tidak pernah heboh sampai seperti ini. Dan lucunya lagi, ketika aku sedang berjalan-jalan ke Eropa, people are craving for this one branded dengan inisial LV (eh, ketauan yah… *bodoh*), yang sudah pasti harganya berjuta-juta.

So this is not about the price. It’s about the glamorous of the branded thing.

Wahai kawan-kawan wanitaku, aku mau bertanya kepadamu…

Jika Inem adalah seorang pembantu rumah tangga kelahiran Sumedang, kulitnya hitam jreng, giginya agak maju dan kuning. Bentuk tubuh kurus kerempeng, sehari-hari kalau di rumah majikan, Inem pakai sarung, dandanan terkerennya adalah ketika ia pakai rok model midi agak gombrong dengan motif bunga-bunga gede yang agak lusuh, ditambah kaos oblong gaya Oneng. Suatu hari majikannya yang trendy dan fashionable sedang membenahi barang-barangnya, dia menemukan tas bekasnya bermerk terkenal inisial G dengan harga Rp. 3.000.000. Ia sudah bosan dengan tas itu walaupun bentuknya masih bagus. Karena si nyonyah sudah kebanyakan duit dan supaya ada alasan dibelikan tas baru oleh suaminya yang konglomerat itu, ia memberikan tasnya kepada si Inem. Suatu hari, Inem pergi ke Pasar Senen dengan dandanan terkerennya plus tas mahalnya itu.

Jika Bu Broto adalah seorang Presiden Direktur sebuah satu perusahaan Advertising terbesar di Indonesia. Pendapatannya per bulan diperkirakan mendekati Rp. 100.000.000. Setiap hari ia pergi ke kantor menggunakan mobil BMW atau Alphard dengan supir. Jika ia melewati karyawan, tercium aroma parfum yang semerbak, pakaiannya juga sangat trendy, ia rajin melakukan perawatan kecantikan minimal 1 bulan sekali. Pada suatu hari, Bu Broto diajak saudaranya berbelanja ke pasar, begitu takjubnya ia ketika ia berhasil mendapatkan tas tiruan murahan merk inisial G hanya dengan harga Rp. 150.000! Walhasil langsunglah dia memborong tas-tas itu. Setiap harinya setelah itu dia menggunakan tas-tas barunya ke kantor.

Pertanyaannya, tas manakah yang anda percayai adalah tas branded original yang dibawa kedua wanita tersebut?

You are the one who make the brand of yourself, girl J

PS : okayyy okayyy I admit it! Aku juga belanja di bazaar ituuuu!

Minggu, 23 Mei 2010

Women are Masochist!



Masochist digolongkan ke dalam suatu kelainan dimana manusia senang menyakiti dirinya sendiri, biasanya secara fisik. Entah itu dalam bentuk memukul-mukul diri sendiri, menyambuk diri sendiri. Sumtimes the divariasikan dalam bentuk yang agak 'kinky' sebagai variasi seksual misalnya perempuan yang suka diborgol atau dicambuk ketika berhubungan seks (ini mah karena kebanyakan nonton film xxx jadi tahu beginian yah haha...).


Kita seringkali mengejek orang itu Masochist karena menganggap hal itu negatif, but the truth is, sometimes i wonder, perempuan itu memang agak-agak kena Masochist sindrom, tapi tentu saja dengan kadar yang berbeda-beda yah.


I was inspired because my journey back on last Saturday, ke suatu tempat di area Pulo Raya. What did i do? Waxing!


Konon setelah browsing -browsing di internet, tersebutlah sebuah salon Waxing yang terkenal yaitu Narsih Salon. Di hari Sabtu lalu akhirnya meluncurkah aku dengan satu orang teman, Claudia yang ternyata langganan disini. Apa yang kami berdua wax itu off the record yah, silakan dibayangkan saja sendiri (hihihi...).

Pergi ke Narsih salon seperti serasa 'berjuang menuju ke tempat pembantaian'. Kenapa tidak? Pertama, rencana ke Narsih salon ini sudah tertunda selama 2 minggu sama Claudia. Sehingga di setiap Jumat-Jumat yang tertunda itu aku selalu merasa deg deg ser seperti sapi mau dibawa ke tempat pemotongan. Sampai pada hari Sabtu lalu, yang tadinya kita janjian jam 10.00, tertundalah jadi sampai jam 12.00. Setelah di malam sebelumnya rada-rada grogol mau 'dibantai' di hari Sabtunya penantian ditambah lagi 2 jam diluar ekspektasi.


Ciattt, akhirnya, berangkatlah kita ke jalan terpencil itu... Rumahnya persis terletak di turunan jalan Pulo Raya, dan karena bentuknya turunan....depan rumahnya banjirrrrrr!!! ehem...

Nyebur lah mobil ATOZ nya Claudia ke dalam banjir itu (demi dibantai) dan mencari parkir yang agak penuh karena di depan rumahnya itu juga banyak mobil-mobil yang ngerobok banjir (demi dibantai). Tapi, walaupun kita dapat parkir, yang membingungkan itu bagaimana jalannya ke rumahnya? Karena jalanan menuju sana itu banjir sebetis! Setelah bertanya sama Bapak tukang parkir, dia jawab begini,


"Gampang neng, pake sepatu boot, saya udah siapin nih!"..



Sepatu bootnya persis seperti ini!


Boot sih emang lagi ngetren, tapi serius loh pake boot kesana??? (demi dibantai).


Karena kita Masochist dan sudah siap dibantai, akhirnya ganti-gantianlah kita pake boot yang biasa dipakai untuk ngebersihin got itu...sempet aku ketawa-tawa mengejek Claudia karena bootnya matching sama warna bajunya. Haha....


Berhasilah kita menyebrangi lautan (untuk dibantai) dengan sepatu boot yang dalamnya berasa agak basah-basah dikit....huhuu...ga tau deh sudah kecelup berapa kaki baik yang mulus maupun agak gradakan ...


Sesampai disana, sudah ada beberapa cewe-cewe cakep yang sudah siap (untuk dibantai). Aku dan Claudia menunggu tidak begitu lama, paling juga 10 menit. Sempet kaget waktu nama aku dipanggil duluan, 'Segitu cepatnyakah?? (untuk dibantai)'
Akhirnya aku dibawa ke ruang belakang dan berlangsunglah proses itu.....










(beberapa wajah yang mengekspresikan bagaimana wajahku waktu itu).

Yes it hurts!


Aku sampai ngoceh dan nyampah di BB sama temanku walaupun dia tidak balas, demi untuk mengalihkan perhatian supaya tidak 100% ke 'proses kerja'nya.

Mamamiaaa....


But, will i do that again?


Hmmmm considering the results....YES!!!


Will u go through the hurts, the gregariousness, the confusion, the flood and the others 'the'?


YES, why?

You will struggle to face the process again, feel the pain and even pay for it (and sometimes tipping) for the painful experience again???


YEPPPPPPP!


Oh My...


kalau bukan Masochist apa artinya ini ya?


This is just one example of Masochism in women. Ungkapan Beauty is Pain memang betul adanya. Menjadi wanita seutuhnya untuk menjadi sosok ideal yang menjadi identitas diri (yang diakui keabsahan dan kewanitaannya oleh pria) membutuhkan 'modal' yang tidak sedikit, baik secara materiil, moril, mental.


Sebut saja beberapa proses yang sudah dijalankan wanita to 'enjoy' such pain untuk bisa diterima oleh kaum pria.


Waxing of course (Bayangkan Bikini Wax, jika Anda pernah menonton film Mel Gibson - What Women Want, adegan dimana dia mencoba waxing bulu kaki dan dia berteriak kesakitan, menurut aku waxing bulu kaki itu tidak sakit!),
Facial (apalagi kalau sedang jerawat bantet di hidung....huhu..),
Diet (ini siksaan yang lumayan berat, karena aku sangat suka makan, membatasi makan itu luar biasa beratnya)

Sedot Lemak (pernah lihat jarum untuk sedot lemak???),


Jarum untuk sedot lemak...hiiiiii!

Hair Extention (i really don't understand this. I feel that it's very gross to have another human hair added to our hair! Dan kita harus repot2 keramas dengan hati-hati banget!),

'Ironing' our hair (panasssssssssssss......!),
Pakai roll rambut (sampai kadang-kadang rela tidur rada 'terganggu' karena mengganjal dengan roll rambut ini),

Pakai stagen setelah melahirkan ( konon ada temanku yang setelah melahirkan pakai stagen selama 2 bulan full!!!!)
Wearing make up everyday (segitu saking terbiasanya, aku malah ngerasa lengket kalau tidak pakai bedak!)

Skin bleaching (pernah mengalami pengelotokan kulit dengan obat sehingga muka kita seperti ular? it's torturing man!)

Tato alis, tato bibir dan tato-tato lainnya di sekitar muka...(aww...tato badan aja rasanya sakit, bayangkan ini bibir! hiks..)

Melahirkan ... (tentu saja ini adalah ultimate perjuangan wanita. Diawali dengan 9 bulan mengandung yang diiringi oleh mood swing, appetizer swing, badan yang rasa dan bentuknya juga sama tidak enaknya, ngidam, dan proses pre melahirkan s/d post melahirkan yang sungguh sangat sakit dan melelahkan ...ini katanya, karena saya belum pernah hamil dan melahirkan.)


Yah, begitulah hidup wanita. Demi mendapatkan self image sebagai wanita sempurna yang seringkali di brain wash oleh iklan, artikel ataupun pendapat langsung/tidak langsung dari kaum Adam.



Yes, man, we do this for you.










Minggu, 25 April 2010

Let's drive, rookie girl!


Aku baru mulai (belajar) menyetir (lagi) kira-kira satu bulan lalu. Kenapa aku katakan lagi? Sebetulnya semenjak kelas 5 SD si Papi dulu pernah nekad memberi aku mobil Jantan besar itu untuk aku coba-coba kendarai. Keren juga ya cilik-cilik dulu bawa Jantan abu-abu besar, walaupun hanya keliling kompleks UI Depok tapi rasanya keren banget!

Journey belajar mobil aku berlanjut sampai dengan SMA, kuliah, bahkan sampai kerja. Karena aku anak paling bontot di rumah, si Papi sepertinya sudah mendelegasikan tugas mengajari aku bawa mobil ke kedua kakakku. Akhirnya jadilah setiap kali aku sering merengek-rengek minta diajari belajar mobil sama kedua kakakku. Seringnya dulu aku belajar naik mobil Jantan versi baru (bukan si abu-abu yang aku ajak naik keliling di kompleks UI Depok). Mobil besar manual segede gambreng, kaca spionnya sudah tenggleng karena patah, motor kaca jendelanya sudah empot-empotan jadi kalau mau menutup kaca jendela musti ditarik pake tangan keatas (ini kaca yang supir saja loh, kaca penumpang di tengah sudah tidak bisa dibuka sama sekali), untuk injak gas dalam banget. Bak GI Jane aku sering kali belajar mobil pakai mobil sangar ini.

Ini dia si Jantan sangar, plus ponakanku yang berpose sangar juga :p

Walhasil, karena kondisi mobil manual rada ribet, si Jantan yang rada bohay dan berat, ditambah pengajarku yang senewenan suka teriak-teriak dan karakter aku yang panikan, akhirnya punah sudah itu keinginan yang tinggi untuk bawa mobil. Akhirnya terseok-seoklah aku jadi putri raja yang selalu disupirin kemana-mana.

Setiap kali ada orang menanyakan kenapa sih tidak bawa mobil, sebenernya aku rada bete, karena bisa dibilang aku belajar sudah cukup lama, tapi kok tidak bisa-bisa. Huh sebel! Awas nanti lihat saja kalau aku sudah bisa drifting....ceile!

Nah, selepas dari tempat kerja terakhir, aku sekarang jadi freelancer. Dengan alasan 'mobilitas' tinggi (masuk akal kan, karena sudah tidak bolak balik kantor saja setiap harinya, tapi lebih variatif), dan dengan ditambah muka rayu-rayu kepengen (mirip-mirip muka menjelang malam kalau lagi kronis...hoho..), aku rayulah si hubby untuk kembali menumbuhkan semangat menyetirku! Yak!!! Semangat!

Walhasil, berhasil-lah si hubby kubuat stress sepanjang minggu (ini mengutip kata-kata dia 'Senin-Jumat aku stress karena kerjaan, Sabtu-Minggu aku stress karena disupirin istriku)' hahahaha... Ternyata, hubby ku jauh lebih sabar dibanding kakakku yang senewenan itu n naik mobil matic jauuuuuuuh lebih enak. Tidak usah pusing mikirin 'Kalau muter gigi berapa ya?', 'Tanjakan kemiringan 30 derajat gigi berapa ya?', 'Aduh lampu merah! Ini harus masuk gigi1 lagi nanti, mati mesin ga ya?' dan banyak kepanikan dan kerepotan lain.

Minusnya setelah beberapa tahun tidak bawa mobil, kondisi lalu lintas Jakarta sungguh sangat tidak bersahabat! hau hau hau... :( kasihanilah para pengendara-pengendara rookie sepertiku. Setelah kurang lebih 1 bulan malang melintang di Jakarta dan sekitarnya, ini kesimpulanku sebagai pengendara rookie :

ou ou ou...Jakarta-ku yang macet!


1. Pengendara di Jakarta semuanya tidak sabaran.
Aku bingung, kadang-kadang siapa yang salah, jelas-jelasan tulisan di papan (tol terutama)dibilang kecepatan maksimal 80 km/jam. Aku sudah menyetir dengan kecepatan 80km/jam, tetap saja itu di belakang din din din din melulu.

2. Motor dan bis adalah musuh terutama pengendara rookie.
Ohhh seringkali di jalanan aku berdoa, 'seandainya saja semua pengendara tertib menyusuri marka dan tidak kepo mengganggu-ganggu pengendara, pasti hidupku akan lebih tenang. Perilaku aneh-aneh mereka akan aku jelaskan di poin berikutnya.

3. Perilaku aneh motor :

ini baru 4 isinya, biasanya 5 orang!

- tiba-tiba nongol mepet di sebelah kiri/kanan kita. Sumpeh ini bikin aku kaget banget, apalagi kalau si hubby tiba-tiba teriak 'awas!'
- ngeng ngong jalan saja di tengah-tengah dengan santai dan bikin kagok (paling bikin senewen lagi kalau muatannya ajubile banyaknya, maksimal yang pernah saya lihat 5 orang!! 1 Bapak, 1 Ibu, anak kecil 2, 1 anak masih bayi)
- entah firasat mereka memang tajam atau merasa raja jalanan. Karena mereka tidak pernah pakai spion kalau belok. Tiba-tiba miring-miring saja... wadawww
- suka sekali nyelip-nyelip. Ck ck ck...kalau itu kolong mobil bisa dimasukin sama dia, dimasukkin juga kali yah?
- lampu-lampunya suka diganti bikin pusing! Baru saja kejadian kemarin, astaga naga itu lampu rem-nya diganti warna kuning. Aku sampai kaget ternyata dia nge-rem toh?

4. Perilaku aneh bis :
- jedah waktu antara memberikan sen dan belok = 0 detik! Aku rasa kebanyakan pengendara bis itu agak impulsif yah?
- kalau mau pindah jalur bisa 3 jalur sekaligus! Ini kejadian nyata yang sering aku lihat di depan sampoerna strategic square sudirman. Buset, dari jalur paling kiri si bis mau masuk ke jalur cepat. Alhasil badannya yang buesar itu melintang di sepanjang jalur lambat sudirman. Keren deh pokoknya!

Begini perilaku bis yang suka malang melintang!

- mungkin karena badannya besar, bis itu suka pede jaya dan cuek saja jika tiba-tiba badannya miring kesana kemari. Aku paling parno kalau sedang di tol, jika sedang ada di kanan bis, kepinginnya cepat kebut saja supaya bisa melewati bis. Karena tiba-tiba dia suka miringgggg ke kanan....tinggal si hubby yang panik 'eh kiri kiri....!' Laa situ enak badannya besar kalau kesambet cuma lecet, lah aku...:(
- kalau meminjam istilah si hubby, bis kota itu banyak yang lebih cocok disebut 'tempat sampah jalan'. Karena bentuknya yang sudah sungguh sangat tidak jelas, buluk, karatan, besar, bobrok, dan suka mengeluarkan 'gas beracun' yang hitammmmm....

5. Kecepatan menginjak gas atau nginjak kopling n gas lebih lambat daripada menekan klakson waktu lampu merah. Kadang suka stress sendiri, ya ampun baruuuu aja yah itu hijau 0,0000000999 detik lalu, itu klakson sudah ramenyaaaa....

6. Solidaritas pejalan kaki sangat tinggi, sampai-sampai mereka merasa memiliki kekuatan tak tertandingi untuk melawan mobil melintas di tengah jalan.

Coba dihitung berapa banyak pejalan kaki yang berjejer!

Maksudnya, seringkali kalau di jalan raya itu di pinggir jalan banyak pejalan kaki yang berjalan berjejer, entah berdua atau bertiga sampai memakan badan jalan. Mungkin bagi mereka chit chat di tengah jalan itu lebih penting untuk membina solidaritas daripada keselamatan bersama.


7. Bekasi adalah salah satu kota yang sangat tidak ramah untuk pengendara mobil (pemula). Panasnya melebihi Jakarta, semrawutnya juga tidak tahan! Di kota ini ada angkot, bis, motor yang buanyaaaakkkkk sekali, becak (yang suka melawan arah!), gerobak jualan (yang juga melawan arah dan tiba-tiba suka menyebrang di tengah jalan), truk, pejalan kaki yang tiba-tiba menyebrang dan yang solidaritasnya tinggi), tukang jualan yang suka nempel-nempel mobil, tukang minta-minta, sepeda, dan bentuk-bentuk bergerak lain yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Aku sudah 3 kali pp Jakarta-Bekasi. Di kunjungan pertama aku sudah diberi oleh-oleh sundulan motor waktu lampu merah :(

8. Menyetir di Jakarta = Pasti bisa menyetir di negara lain; Menyetir di negara lain = belum tentu bisa menyetir di Jakarta. Dua orang sample teman saya, satu orang di Australia. Dulu dia tinggal di Jakarta dan ketika di Jakarta tidak bisa menyetir. Setelah pindah ke Australia dia belajar menyetir dan sekarang sudah bisa. Terakhir dia mengakui kalau ke Jakarta dia tidak mau bawa mobil, takut! Satu orang lagi tinggal di Amerika. Dulu dari SMA dia sudah bisa menyetir (soalnya aku suka nebeng). Setelah kuliah dia pindah ke Amerika. Ketika akan balik ke Jakarta, Mamanya berpesan, 'nanti loe balik Jakarta jangan nyetir ya! Parah nyetir di Jakarta, bisa bunuh orang!!'

9. Jalanan di Jakarta buanyak banget 'komedo'nya. Maksudnya lubang-lubangnya, si hubby berapa kali teriak-teriak, 'lubang!!', tapi dengan kemampuan (sok) menghindar yang pas-pas an, tetap saja itu lubang kelindes. Hehe...

Komedo jalanan yang gede banget!

10. Di Jakarta banyak sekali orang-orang yang berangkat dari teknik menyetir seperti saya (Kids, don't try this at home) : SIM nembak (disaat kemampuan menyetir baru 20% - lolos tanpa tes teknis, tapi lolos dengan tes 'duit sogokan'), dengan kemampuan menyetir pas-pas an, terjun ke jalanan dan bikin kagok pengendara lain.

Berhati-hatilah para pengendara (rookie). Ibarat kita jalan kaki saja seringkali disalip, disenggol, empet-empetan, kesandung, banyak lubang, banyak genangan, banyak godaan, ada yang jalannya cepat, ada yang lelet, apalagi kalau menyetir mobil. Lebih ribet!

Oh help me God, semoga suatu saat nanti aku bisa jago menyetir dengan gape (di Jakarta), setidak-tidaknya seperti suamiku deh, tidak perlu sampai drifting seperti di film-film itu :p.