Looking from the 'Kepo' eyes

Looking from the 'Kepo' eyes
the model is not me, i'm just the photographer of the photographer :)

Minggu, 25 April 2010

Let's drive, rookie girl!


Aku baru mulai (belajar) menyetir (lagi) kira-kira satu bulan lalu. Kenapa aku katakan lagi? Sebetulnya semenjak kelas 5 SD si Papi dulu pernah nekad memberi aku mobil Jantan besar itu untuk aku coba-coba kendarai. Keren juga ya cilik-cilik dulu bawa Jantan abu-abu besar, walaupun hanya keliling kompleks UI Depok tapi rasanya keren banget!

Journey belajar mobil aku berlanjut sampai dengan SMA, kuliah, bahkan sampai kerja. Karena aku anak paling bontot di rumah, si Papi sepertinya sudah mendelegasikan tugas mengajari aku bawa mobil ke kedua kakakku. Akhirnya jadilah setiap kali aku sering merengek-rengek minta diajari belajar mobil sama kedua kakakku. Seringnya dulu aku belajar naik mobil Jantan versi baru (bukan si abu-abu yang aku ajak naik keliling di kompleks UI Depok). Mobil besar manual segede gambreng, kaca spionnya sudah tenggleng karena patah, motor kaca jendelanya sudah empot-empotan jadi kalau mau menutup kaca jendela musti ditarik pake tangan keatas (ini kaca yang supir saja loh, kaca penumpang di tengah sudah tidak bisa dibuka sama sekali), untuk injak gas dalam banget. Bak GI Jane aku sering kali belajar mobil pakai mobil sangar ini.

Ini dia si Jantan sangar, plus ponakanku yang berpose sangar juga :p

Walhasil, karena kondisi mobil manual rada ribet, si Jantan yang rada bohay dan berat, ditambah pengajarku yang senewenan suka teriak-teriak dan karakter aku yang panikan, akhirnya punah sudah itu keinginan yang tinggi untuk bawa mobil. Akhirnya terseok-seoklah aku jadi putri raja yang selalu disupirin kemana-mana.

Setiap kali ada orang menanyakan kenapa sih tidak bawa mobil, sebenernya aku rada bete, karena bisa dibilang aku belajar sudah cukup lama, tapi kok tidak bisa-bisa. Huh sebel! Awas nanti lihat saja kalau aku sudah bisa drifting....ceile!

Nah, selepas dari tempat kerja terakhir, aku sekarang jadi freelancer. Dengan alasan 'mobilitas' tinggi (masuk akal kan, karena sudah tidak bolak balik kantor saja setiap harinya, tapi lebih variatif), dan dengan ditambah muka rayu-rayu kepengen (mirip-mirip muka menjelang malam kalau lagi kronis...hoho..), aku rayulah si hubby untuk kembali menumbuhkan semangat menyetirku! Yak!!! Semangat!

Walhasil, berhasil-lah si hubby kubuat stress sepanjang minggu (ini mengutip kata-kata dia 'Senin-Jumat aku stress karena kerjaan, Sabtu-Minggu aku stress karena disupirin istriku)' hahahaha... Ternyata, hubby ku jauh lebih sabar dibanding kakakku yang senewenan itu n naik mobil matic jauuuuuuuh lebih enak. Tidak usah pusing mikirin 'Kalau muter gigi berapa ya?', 'Tanjakan kemiringan 30 derajat gigi berapa ya?', 'Aduh lampu merah! Ini harus masuk gigi1 lagi nanti, mati mesin ga ya?' dan banyak kepanikan dan kerepotan lain.

Minusnya setelah beberapa tahun tidak bawa mobil, kondisi lalu lintas Jakarta sungguh sangat tidak bersahabat! hau hau hau... :( kasihanilah para pengendara-pengendara rookie sepertiku. Setelah kurang lebih 1 bulan malang melintang di Jakarta dan sekitarnya, ini kesimpulanku sebagai pengendara rookie :

ou ou ou...Jakarta-ku yang macet!


1. Pengendara di Jakarta semuanya tidak sabaran.
Aku bingung, kadang-kadang siapa yang salah, jelas-jelasan tulisan di papan (tol terutama)dibilang kecepatan maksimal 80 km/jam. Aku sudah menyetir dengan kecepatan 80km/jam, tetap saja itu di belakang din din din din melulu.

2. Motor dan bis adalah musuh terutama pengendara rookie.
Ohhh seringkali di jalanan aku berdoa, 'seandainya saja semua pengendara tertib menyusuri marka dan tidak kepo mengganggu-ganggu pengendara, pasti hidupku akan lebih tenang. Perilaku aneh-aneh mereka akan aku jelaskan di poin berikutnya.

3. Perilaku aneh motor :

ini baru 4 isinya, biasanya 5 orang!

- tiba-tiba nongol mepet di sebelah kiri/kanan kita. Sumpeh ini bikin aku kaget banget, apalagi kalau si hubby tiba-tiba teriak 'awas!'
- ngeng ngong jalan saja di tengah-tengah dengan santai dan bikin kagok (paling bikin senewen lagi kalau muatannya ajubile banyaknya, maksimal yang pernah saya lihat 5 orang!! 1 Bapak, 1 Ibu, anak kecil 2, 1 anak masih bayi)
- entah firasat mereka memang tajam atau merasa raja jalanan. Karena mereka tidak pernah pakai spion kalau belok. Tiba-tiba miring-miring saja... wadawww
- suka sekali nyelip-nyelip. Ck ck ck...kalau itu kolong mobil bisa dimasukin sama dia, dimasukkin juga kali yah?
- lampu-lampunya suka diganti bikin pusing! Baru saja kejadian kemarin, astaga naga itu lampu rem-nya diganti warna kuning. Aku sampai kaget ternyata dia nge-rem toh?

4. Perilaku aneh bis :
- jedah waktu antara memberikan sen dan belok = 0 detik! Aku rasa kebanyakan pengendara bis itu agak impulsif yah?
- kalau mau pindah jalur bisa 3 jalur sekaligus! Ini kejadian nyata yang sering aku lihat di depan sampoerna strategic square sudirman. Buset, dari jalur paling kiri si bis mau masuk ke jalur cepat. Alhasil badannya yang buesar itu melintang di sepanjang jalur lambat sudirman. Keren deh pokoknya!

Begini perilaku bis yang suka malang melintang!

- mungkin karena badannya besar, bis itu suka pede jaya dan cuek saja jika tiba-tiba badannya miring kesana kemari. Aku paling parno kalau sedang di tol, jika sedang ada di kanan bis, kepinginnya cepat kebut saja supaya bisa melewati bis. Karena tiba-tiba dia suka miringgggg ke kanan....tinggal si hubby yang panik 'eh kiri kiri....!' Laa situ enak badannya besar kalau kesambet cuma lecet, lah aku...:(
- kalau meminjam istilah si hubby, bis kota itu banyak yang lebih cocok disebut 'tempat sampah jalan'. Karena bentuknya yang sudah sungguh sangat tidak jelas, buluk, karatan, besar, bobrok, dan suka mengeluarkan 'gas beracun' yang hitammmmm....

5. Kecepatan menginjak gas atau nginjak kopling n gas lebih lambat daripada menekan klakson waktu lampu merah. Kadang suka stress sendiri, ya ampun baruuuu aja yah itu hijau 0,0000000999 detik lalu, itu klakson sudah ramenyaaaa....

6. Solidaritas pejalan kaki sangat tinggi, sampai-sampai mereka merasa memiliki kekuatan tak tertandingi untuk melawan mobil melintas di tengah jalan.

Coba dihitung berapa banyak pejalan kaki yang berjejer!

Maksudnya, seringkali kalau di jalan raya itu di pinggir jalan banyak pejalan kaki yang berjalan berjejer, entah berdua atau bertiga sampai memakan badan jalan. Mungkin bagi mereka chit chat di tengah jalan itu lebih penting untuk membina solidaritas daripada keselamatan bersama.


7. Bekasi adalah salah satu kota yang sangat tidak ramah untuk pengendara mobil (pemula). Panasnya melebihi Jakarta, semrawutnya juga tidak tahan! Di kota ini ada angkot, bis, motor yang buanyaaaakkkkk sekali, becak (yang suka melawan arah!), gerobak jualan (yang juga melawan arah dan tiba-tiba suka menyebrang di tengah jalan), truk, pejalan kaki yang tiba-tiba menyebrang dan yang solidaritasnya tinggi), tukang jualan yang suka nempel-nempel mobil, tukang minta-minta, sepeda, dan bentuk-bentuk bergerak lain yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Aku sudah 3 kali pp Jakarta-Bekasi. Di kunjungan pertama aku sudah diberi oleh-oleh sundulan motor waktu lampu merah :(

8. Menyetir di Jakarta = Pasti bisa menyetir di negara lain; Menyetir di negara lain = belum tentu bisa menyetir di Jakarta. Dua orang sample teman saya, satu orang di Australia. Dulu dia tinggal di Jakarta dan ketika di Jakarta tidak bisa menyetir. Setelah pindah ke Australia dia belajar menyetir dan sekarang sudah bisa. Terakhir dia mengakui kalau ke Jakarta dia tidak mau bawa mobil, takut! Satu orang lagi tinggal di Amerika. Dulu dari SMA dia sudah bisa menyetir (soalnya aku suka nebeng). Setelah kuliah dia pindah ke Amerika. Ketika akan balik ke Jakarta, Mamanya berpesan, 'nanti loe balik Jakarta jangan nyetir ya! Parah nyetir di Jakarta, bisa bunuh orang!!'

9. Jalanan di Jakarta buanyak banget 'komedo'nya. Maksudnya lubang-lubangnya, si hubby berapa kali teriak-teriak, 'lubang!!', tapi dengan kemampuan (sok) menghindar yang pas-pas an, tetap saja itu lubang kelindes. Hehe...

Komedo jalanan yang gede banget!

10. Di Jakarta banyak sekali orang-orang yang berangkat dari teknik menyetir seperti saya (Kids, don't try this at home) : SIM nembak (disaat kemampuan menyetir baru 20% - lolos tanpa tes teknis, tapi lolos dengan tes 'duit sogokan'), dengan kemampuan menyetir pas-pas an, terjun ke jalanan dan bikin kagok pengendara lain.

Berhati-hatilah para pengendara (rookie). Ibarat kita jalan kaki saja seringkali disalip, disenggol, empet-empetan, kesandung, banyak lubang, banyak genangan, banyak godaan, ada yang jalannya cepat, ada yang lelet, apalagi kalau menyetir mobil. Lebih ribet!

Oh help me God, semoga suatu saat nanti aku bisa jago menyetir dengan gape (di Jakarta), setidak-tidaknya seperti suamiku deh, tidak perlu sampai drifting seperti di film-film itu :p.


1 komentar:

  1. Casinos Near Philadelphia (Chester) - Mapyro
    The 원주 출장마사지 closest casino to Chester, 김제 출장안마 Pennsylvania. 양주 출장샵 Casino 영주 출장샵 Name: Casinos Near Philadelphia (Chester). 1. Chester, PA. Address: 1 Chester, PA 3426. 하남 출장마사지

    BalasHapus