Masochist digolongkan ke dalam suatu kelainan dimana manusia senang menyakiti dirinya sendiri, biasanya secara fisik. Entah itu dalam bentuk memukul-mukul diri sendiri, menyambuk diri sendiri. Sumtimes the divariasikan dalam bentuk yang agak 'kinky' sebagai variasi seksual misalnya perempuan yang suka diborgol atau dicambuk ketika berhubungan seks (ini mah karena kebanyakan nonton film xxx jadi tahu beginian yah haha...).
Kita seringkali mengejek orang itu Masochist karena menganggap hal itu negatif, but the truth is, sometimes i wonder, perempuan itu memang agak-agak kena Masochist sindrom, tapi tentu saja dengan kadar yang berbeda-beda yah.
I was inspired because my journey back on last Saturday, ke suatu tempat di area Pulo Raya. What did i do? Waxing!
Konon setelah browsing -browsing di internet, tersebutlah sebuah salon Waxing yang terkenal yaitu Narsih Salon. Di hari Sabtu lalu akhirnya meluncurkah aku dengan satu orang teman, Claudia yang ternyata langganan disini. Apa yang kami berdua wax itu off the record yah, silakan dibayangkan saja sendiri (hihihi...).
Pergi ke Narsih salon seperti serasa 'berjuang menuju ke tempat pembantaian'. Kenapa tidak? Pertama, rencana ke Narsih salon ini sudah tertunda selama 2 minggu sama Claudia. Sehingga di setiap Jumat-Jumat yang tertunda itu aku selalu merasa deg deg ser seperti sapi mau dibawa ke tempat pemotongan. Sampai pada hari Sabtu lalu, yang tadinya kita janjian jam 10.00, tertundalah jadi sampai jam 12.00. Setelah di malam sebelumnya rada-rada grogol mau 'dibantai' di hari Sabtunya penantian ditambah lagi 2 jam diluar ekspektasi.
Ciattt, akhirnya, berangkatlah kita ke jalan terpencil itu... Rumahnya persis terletak di turunan jalan Pulo Raya, dan karena bentuknya turunan....depan rumahnya banjirrrrrr!!! ehem...
Nyebur lah mobil ATOZ nya Claudia ke dalam banjir itu (demi dibantai) dan mencari parkir yang agak penuh karena di depan rumahnya itu juga banyak mobil-mobil yang ngerobok banjir (demi dibantai). Tapi, walaupun kita dapat parkir, yang membingungkan itu bagaimana jalannya ke rumahnya? Karena jalanan menuju sana itu banjir sebetis! Setelah bertanya sama Bapak tukang parkir, dia jawab begini,
"Gampang neng, pake sepatu boot, saya udah siapin nih!"..
Sepatu bootnya persis seperti ini!
Boot sih emang lagi ngetren, tapi serius loh pake boot kesana??? (demi dibantai).
Karena kita Masochist dan sudah siap dibantai, akhirnya ganti-gantianlah kita pake boot yang biasa dipakai untuk ngebersihin got itu...sempet aku ketawa-tawa mengejek Claudia karena bootnya matching sama warna bajunya. Haha....
Berhasilah kita menyebrangi lautan (untuk dibantai) dengan sepatu boot yang dalamnya berasa agak basah-basah dikit....huhuu...ga tau deh sudah kecelup berapa kaki baik yang mulus maupun agak gradakan ...
Sesampai disana, sudah ada beberapa cewe-cewe cakep yang sudah siap (untuk dibantai). Aku dan Claudia menunggu tidak begitu lama, paling juga 10 menit. Sempet kaget waktu nama aku dipanggil duluan, 'Segitu cepatnyakah?? (untuk dibantai)'
Akhirnya aku dibawa ke ruang belakang dan berlangsunglah proses itu.....
(beberapa wajah yang mengekspresikan bagaimana wajahku waktu itu).
Yes it hurts!
Aku sampai ngoceh dan nyampah di BB sama temanku walaupun dia tidak balas, demi untuk mengalihkan perhatian supaya tidak 100% ke 'proses kerja'nya.
Mamamiaaa....
But, will i do that again?
Hmmmm considering the results....YES!!!
Will u go through the hurts, the gregariousness, the confusion, the flood and the others 'the'?
YES, why?
You will struggle to face the process again, feel the pain and even pay for it (and sometimes tipping) for the painful experience again???
YEPPPPPPP!
Oh My...
kalau bukan Masochist apa artinya ini ya?
This is just one example of Masochism in women. Ungkapan Beauty is Pain memang betul adanya. Menjadi wanita seutuhnya untuk menjadi sosok ideal yang menjadi identitas diri (yang diakui keabsahan dan kewanitaannya oleh pria) membutuhkan 'modal' yang tidak sedikit, baik secara materiil, moril, mental.
Sebut saja beberapa proses yang sudah dijalankan wanita to 'enjoy' such pain untuk bisa diterima oleh kaum pria.
Waxing of course (Bayangkan Bikini Wax, jika Anda pernah menonton film Mel Gibson - What Women Want, adegan dimana dia mencoba waxing bulu kaki dan dia berteriak kesakitan, menurut aku waxing bulu kaki itu tidak sakit!),
Facial (apalagi kalau sedang jerawat bantet di hidung....huhu..),
Diet (ini siksaan yang lumayan berat, karena aku sangat suka makan, membatasi makan itu luar biasa beratnya)
Sedot Lemak (pernah lihat jarum untuk sedot lemak???),
Jarum untuk sedot lemak...hiiiiii!
Hair Extention (i really don't understand this. I feel that it's very gross to have another human hair added to our hair! Dan kita harus repot2 keramas dengan hati-hati banget!),
'Ironing' our hair (panasssssssssssss......!),
Pakai roll rambut (sampai kadang-kadang rela tidur rada 'terganggu' karena mengganjal dengan roll rambut ini),
Pakai stagen setelah melahirkan ( konon ada temanku yang setelah melahirkan pakai stagen selama 2 bulan full!!!!)
Wearing make up everyday (segitu saking terbiasanya, aku malah ngerasa lengket kalau tidak pakai bedak!)
Skin bleaching (pernah mengalami pengelotokan kulit dengan obat sehingga muka kita seperti ular? it's torturing man!)
Tato alis, tato bibir dan tato-tato lainnya di sekitar muka...(aww...tato badan aja rasanya sakit, bayangkan ini bibir! hiks..)
Melahirkan ... (tentu saja ini adalah ultimate perjuangan wanita. Diawali dengan 9 bulan mengandung yang diiringi oleh mood swing, appetizer swing, badan yang rasa dan bentuknya juga sama tidak enaknya, ngidam, dan proses pre melahirkan s/d post melahirkan yang sungguh sangat sakit dan melelahkan ...ini katanya, karena saya belum pernah hamil dan melahirkan.)
Yah, begitulah hidup wanita. Demi mendapatkan self image sebagai wanita sempurna yang seringkali di brain wash oleh iklan, artikel ataupun pendapat langsung/tidak langsung dari kaum Adam.
Yes, man, we do this for you.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar